TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Pengamat Kriminal Universitas Muhammadiyah Palembang Dr Sri Sulastri SH MHum mengungkap pendangannya mengenai judi slot online.
Maraknya judi online pengaruh masa pandemi Covid-19, yang menyebabkan setiap kegiatan dilakukan secara daring termasuk anak sekolah.
Apalagi selama pembelajaran seperti itu tanpa pengawasan dari orang tua ataupun guru, menjadikan penggunanya tak menutup kemungkinan penyimpangan yang berujung memicu aksi kriminal curat dan curanmor.
Jadi, kalau banyak ditangkap saat ini wajar, karena tindakan mereka kadang sudah melanggar aturan, dan ini keteledoran orang tua dalam mengawasi anak yang main handphone.
Tapi jangankan anak, yang orang tua juga sekarang gila main hp, jadi sudah dunia baru.
Kejahatan dunia maya itu semakin marak karena dunia maya dan nyata, sudah beda tipis dan semua bisa dilakukan melalui dunia maya apalagi judi online ini, suatu perbuatan yang sangat berisiko.
Baca juga: LIPSUS: Candu Judi Slot, Pelaku Nekat Mencuri Jambret dan Begal, Hasil Dipakai untuk Judi Online (1)
Harusnya selain menangkap pelaku, yang paling penting menangkap siapa pengelolanya, jangan ditembak teri-terinya (pemain), tapi pengelola.
Banyaknya warga yang ketagihan judi online itu semakin ketagihan, karena ditambahi bumbu-bumbu pinjaman online dengan mudah sehingga banyak faktor mendorong kejahatan.
Seperti saya dapat di hape atau lainnya mengirin iklan pinjaman, belanja tanpa duit. Dimana iklan- iklan sepertu itu memacu anak- anak muda untuk konsumtif bukan produktif, sehingga melakukan tindak pidana.
Upaya penanggulangan hal ini saya belum mendengar cara edukasi penyuluhan dampak penggunaan hp tanpa pengawasan bagi anak, karena bukan hanya pada judi online, tapi juga pengaruh kesehatan pada mata maupun fisik.
Anak- anak SMA nanti bisa saja pakai kacamata semua, sehingga perlu diberikan edukasi dan tindak- tindakan apa saja yang perlu dilakukan di media sosial ini. Itu yang harusnya dilakukan Pemda dan kepolisian, karena pencegahab lebih baik dari pada penindakan. Saya rasa, kita belum siap daring, lihat negara maju tidak melulu belajar daring saat proses belajar. (arf)
Baca berita lainnya langsung dari google news.
source